Saturday, October 17, 2015

Jual alat periksa gula darah

KENALI POTENSI DIABETES

Mengapa perlu dikenali?
Deteksi dini penting dilakukan untuk mengetahui potensi diabetes. Jika terlanjur parah, komplikasi penyakit akan berujung gawat dan sulit diatasi.
Contoh komplikasi antara lain :
·         Gangguan pada saraf dan pembuluh darah
·         Kelumpuhan
·         Hipoglikemi (kadar gula darah terlalu rendah)
·         Impotensi
·         Penyakit jantung & stroke
·         Kebutaan
Bagaimana mengenali diabetes?
1.     Kenali gejala diabetes dan cek apakah Anda mengalami 10 gejala diabetes tersebut
2.     Cek kadar gula darah dengan 2 cara :
-   Gula darah puasa
-    Gula darah sesaat (2 jam setelah makan)
APA ITU DIABETES?
Diabetes Tipe 1 :
·         Terjadi karena factor genetis (keturunan)
·         Kelenjar pankreas rusak, sehingga produksi insulin (hormon penurun kadar glukosa darah) gagal total
·         Penderita ini harus suntik insulin
Diabetis Tipe 2 :
·         Terjadi karena gaya hidup tak sehat
·         Pankreas terus menerus bekerja berlebihan sehingga terjadi kerusakan – produksi insulin tidak lagi optimal
·         Obesitas faktor utama penyebabnya (resistensi insulin)

FORM DETEKSI POTENSI DIABETES
Gejala umum diabetes :
·         Penglihatan kabur
·         Luka susah sembuh
·         Kesemutan
·         Sering Kencing
·         Mudah Ngantuk
·         Berat Badan Turun
·         Bayi Lahir > 4 kg
·         Cepat Lapar
·         Gairah Sex Menurun
·         Badan Gatal-Gatal
Angka kadar gula darah :
1.     Kadar gula darah puasa :
o    Normal        = kadar gula < 100 mg/dl
o    Pre Diabetes    = kadar gula 100-125 mg/dl
o    Diabetes    = kadar gula > 125 mg/dl
2.     Kadar gula darah sesaat :
o    Normal        = kadar gula < 140 mg/dl
o    Pre Diabetes    = kadar gula 140-200 mg/dl
o    Diabetes    = kadar gula > 200 mg/dl
FORM DETEKSI POTENSI DIABETES
Gejala umum diabetes :
·         Penglihatan kabur
·         Luka susah sembuh
·         Kesemutan
·         Sering Kencing
·         Mudah Ngantuk
·         Berat Badan Turun
·         Bayi Lahir > 4 kg
·         Cepat Lapar
·         Gairah Sex Menurun
·         Badan Gatal-Gatal
Angka kadar gula darah :
1.     Kadar gula darah puasa :
o    Normal        = kadar gula < 100 mg/dl
o    Pre Diabetes    = kadar gula 100-125 mg/dl
o    Diabetes    = kadar gula > 125 mg/dl
2.     Kadar gula darah sesaat :
o    Normal        = kadar gula < 140 mg/dl
o    Pre Diabetes    = kadar gula 140-200 mg/dl

o    Diabetes    = kadar gula > 200 mg/dl

















20 Mukjizat Puasa terhadap Kesehatan Hasil Penelitian Ilmiah

20 Mukjizat Puasa terhadap Kesehatan Hasil Penelitian Ilmiah

Berbagai penelitian telah mengungkap adanya mukjizat puasa ditinjau dari perpekstif medis modern. Dalam penelitian ilmiah, tidak ditemukan efek merugikan dari puasa Ramadhan pada jantung, paru, hati, ginjal, mata, profil endokrin, hematologi dan fungsi neuropsikiatri.

Penelitian meta analisis atau penelitian terhadap berbagai Abstrak Terkait ini diperoleh dari Medline dan jurnal lokal di negara-negara Islam 1960-2009. Seratus tiga belas artikel yang memenuhi kriteria untuk pemilihan kertas dikaji secara mendalam untuk mengidentifikasi rincian bahan terkait.

Hasilnya, terdapat manfaat luar biasa dan tidak disangka sebelumnya oleh para ilmuwan tentang adanya mukjizat puasa Ramadhan bagi kesehatan manusia. Meskipun puasa Ramadhan aman untuk semua orang sehat dan beberapa kondisi sakit tertentu, namun dalam keadaan penyakit tertentu seseorang harus berkonsultasi dengan dokter dan mengikuti rekomendasi ilmiah.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling dinanti oleh umat muslim. Saat itu, dianggap sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah. Semua umat muslim yang sehat dan sudah akil balik diwajibkan untuk berpuasa sebulan penuh. Meskipun untuk sebagian orang ibadah puasa cukup berat, tetapi terdapat keistimewaan untuk mendapatkan hikmah dari Allah berupa kebahagian, pahala berlipat, dan bahkan suatu muhjizat dalam kesehatan.

Allah berjanji akan memberikan berkah kepada orang yang berpuasa. Seperti ditegaskan sabda Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu'aim: "Berpuasalah maka kamu akan sehat." Dengan berpuasa, akan diperoleh manfaat secara biopsikososial berupa sehat jasmani, rohani dan sosial. Rahasia kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa inilah yang menjadi daya tarik ilmuwan untuk meneliti berbagai aspek kesehatan puasa secara psikobiologis, imunopatofisilogis dan biomolekular.

Para pakar nutrisi dunia mendefinisikan puasa atau kelaparan (starvasi) sebagai pantangan mengkonsumsi nutrisi baik secara total atau sebagian dalam jangka panjang atau jangka pendek. Sedangkan konsep puasa dalam Islam secara substansial adalah menahan diri tidak makan, minum dan berhubungan suami istri mulai terbit fajar hingga terbenam matahari dengan disertai niat. Sehingga puasa memiliki perbedaan dibandingkan starvasi biasa.

Inilah 20 Mukizat Puasa Terhadap Kesehatan Manusia

1. Keseimbangan anabolisme dan katabolisme

Berbeda dengan kelaparan atau starvasi dalam berbagai bentuk dapat mengganggu kesehatan tubuh. Namun sebaliknya, dalam puasa ramadhan terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan berbagai zat lainnya membantu peremajaan sel dan komponennya memproduksi glukosa darah dan mensuplai asam amino dalam darah sepanjang hari. Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur akan tetap dapat menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial lainnya seperti albumin, globulin dan fibrinogen. Hal ini tidak terjadi pada starvasi jangka panjang, karena terjadi penumpukan lemak dalam jumlah besar, sehingga beresiko terjadi sirosis hati. Sedangkan saat puasa di bulan ramadhan, fungsi hati masih aktif dan baik.

2. Tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah

Kemudian juga berbeda dengan starvasi, dalam puasa Islam penelitian menunjukkan asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.

3. Tidak berpengaruh pada sel darah manusia

Dalam penelitian, saat puasa tidak berpengaruh pada sel darah manusia & tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.

4. Puasa pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh

Puasa ramadhan pada penderita diabetes tipe 2 tidak berpengaruh dan tidak terdapat perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun pada penderita diabetes tipe tertentu sebaiknya harus berkonsultasi dengan dokter bila hendak berpuasa. Diantaranya adalah penderita diabetes dengan keton meningkat, sedang hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.

5. Pengaruh pada Ibu hamil dan menyusui

Terdapat sebuah penelitian puasa pada ibu hamil, ibu menyusui, dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afika Barat. Ternyata dalam penelitian tersebut disimpulkan tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidroksi butirat, alanin, insulin, glucagon dan hormon tiroksin.

6. Pengaruh pada janin saat ibu hami berpuasa

Penelitian di Departemen Obstetri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut dari 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadhan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin, pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diameter biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan janin (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol / diastol (S / D) rasio.

Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very Low density lipoprotein (VLDL), dan LDL / HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok untuk usia janin, berat badan ibu, perperkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI, dan rasio arteri umbilikalis S / D.

7. Penurunan glukosa dan berat badan

Studi kohort dilakukan pada 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa. Dilakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadhan. Studi ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan menyebabkan penurunan glukosa dan berat badan. Meskipun ada penurunan yang signifikan dalam frekuensi makan, peningkatan yang signifikan dalam LDL dan penurunan HDL tercatat pada bulan Ramadhan. Tampaknya efek puasa Ramadhan pada tingkat lipid dalam darah mungkin berkaitan erat dengan pola makan gizi atau respon kelaparan biokimia.

8. Pengaruh pada fungsi kelenjar gondok

Ketika berpuasa ternyata juga terbukti tidak berpengaruh pada fungsi kelenjar gondok manusia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS),tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.

9. Pengaruh pada hormon virgisteron

Sedangkan pada penelitian hormon wanita tidak terjadi gangguan pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80% populasi penelitian menunjukkan penurunan hormon prolaktin. Penelitian ini menunjukkan harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan peningkatan hormon prolaktin. Sehingga saat puasa, wanita tetap berpeluang besar untuk tetap pada kondisi subur.

10. Bermanfaat bagi jantung

Beberapa penelitian menyebutkan sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mencolok saat berpuasa dibandingkan saat tidak berpuasa. Puasa Ramadhan tidak mempengaruhi secara drastis metabolisme lemak, karbohidrat dan protein. Meskipun terjadi peningkatan serum uria dan asam urat sering terjadi saat terjadi dehidrasi ringan saat puasa. Saat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa1. Penurunan LDL sendiri ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa Ramadhan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperan bagi peningkatan kesehatan manusia.

11. Memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerja sel

Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga, memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati. Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik, namun yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.

12. Sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin

Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberi perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

13. Dalam keadaan puasa ternyata dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Kendati keseluruhan sel darah putih tidak berubah ternyata sel T mengalami kenaikkan pesat. Pada penelitian terbaru menunjukkan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, menaikkan kadar apo-alfa1 dibandingkan sebelum puasa. Kondisi tersebut dapat menjauhkan serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.

14. Penurunan berbagai hormon salah satu rahasia hidup jangka panjang

Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar. Penurunan berbagai hormon tersebut merupakan salah satu rahasia hidup jangka panjang.

15. Bermanfaat dalam pembentukan sperma

Manfaat lain ditunjukan dalam penelitian pada kesuburan laki-laki. Dalam penelitian tersebut dilakukan penelitian pada hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH), Ternyata hasil akhir kesimpulan penelitian tersebut puasa bermanfaat dalam pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus-pituatari testicular dan pengaruh kedua testis.

16. Bermanfaat untuk penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis

Manfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

17. Memperbaiki hormon testoteron dan performa seksual

Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya

18. Memperbaiki kondisi mental secara bermakna

Seorang peneliti diMoskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk skizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang bermakna. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan ternyata puasa Ramadhan juga mengurangi risiko kompilkasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.

19. Peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia

Manfaat puasa bagi kehidupan psikososial memegang peranan penting dalam kesehatan manusia. Dalam bulan puasa terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Hubungan psikologis berupa komunikasi dengan Allah akan meningkat pesat, karena puasa adalah bulan penuh berkah. Setiap doa dan ibadah akan berpahala berlipat kali dibandingkan biasanya. Bertambahnya kualitas dan kuantitas ibadah di bulan puasa akan juga meningkatkan komunikasi sosial dengan sesama manusia baik keluarga, saudara dan tetangga akan lebih sering. Berbagai peningkatan ibadah secara langsung akan meningkatkan hubungan dengan Pencipta dan sesamanya ini akan membuat jiwa lebih aman, teduh, senang, gembira, puas serta bahagia.

20. Menurunkan adrenalin

Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Adrenalin akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pembuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah arterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

***

Berbagai kajian ilmiah melalui penelitian medis telah menunjukkan bahwa ternyata puasa sebulan penuh saat bulan Ramadhan bermanfaat sangat luar biasa bagi tubuh manusia.

Sebaliknya banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa berbeda dengan starvasi biasa, secara umum tidak akan mengganggu tubuh manusia.

Dalam mencermati temuan ilmiah tersebut akan lebih diyakini bahwa berkah kesehatan yang dijanjikan dalam berpuasa ternyata bukan sekedar teori dan opini. Manfaat puasa bagi kesehatan sebagian telah terbukti secara ilmiah. Wajar saja, bahwa puasa adalah saat yang paling dinantikan oleh kaum muslim karena memang terbukti secara ilmiah menjanjikan berkah dan mukjizat dalam kesehatan manusia.

Sumber:
 KOMPAS


Menjaga Kesehatan dengan Puasa

Manfaat Puasa terhadap Kesehatan
Dr Akmal Yadi, MARS

Tinggal menghitung hari Umat Muslim akan menjalankan ibadah Puasa atau Shaum. Penjelasan dari sisi syariah tentang rukun Islam ke-4 ini sudah lazim kita dapatkan dari mimbar ceramah  di mesjid atau Musholla dan majlis taklim. Pada kesempatan ini kita akan melihat manfaat puasa terhadap kesehatan tubuh manusia. Dengan puasa umat Muslim tidak makan dan minum sejak imsak sampai magrib sekitar 14 jam setiap hari selama bulan Ramadhan, padahal dalam keadaan normal tubuh memerlukan waktu 4 jam untuk mengolah makan sejak masuk mulut sampai proses pengolahan makan dilambung dan 4 jam untuk mencerna dan menyerap sari makanan diusus kemudian disebarkan keseluruh tubuh melalui peredaran darah sehingga total waktu yang dibutuhkan tubuh  untuk mengolah makanan dengan sempurna 8 jam, dengan demikian masih tersisa waktu 6 jam sistem pencernaan dalam kondisi kosong dan kerjanya lebih ringan dibanding hari-hari diluar Ramadhan, kondisi inilah yang menyebabkan dampak positif puasa terhadap kesehatan yaitu:
1.       Menyehatkan sistem pencernaan,  selama puasa ada jeda waktu 6 jam kerja organ   pencernaan lebih ringan sehingga memberi  kesempatan sel-sel tubuh disaluran pencernaan untuk memperbaiki kerusakan yang  terjadi dan membersihkan kotoran yang menumpuk sehingga performa lebih meningkat.

2.       Meningkatkan daya serab usus terhadap zat zat gizi yang terkandung dalam makanan dari 35% menjadi 85% karena sel-sel usus sudah mengalami perbaikan selama berpuasa.


3.       Membuang racun dalam tubuh(Detoksifikasi), setelah zat gizi dari makan sahur habis maka otak akan mengeluarkan sinyal dalam bentuk rasa lapar, apabila asupan makan tidak diperoleh maka  tubuh akan mengaktifkan mekanisme khusus untuk memenuhi kebutuhan terhadap makanan yang dikenal dengan AUTOLYSIS yaitu dengan menghancurkan cadangan lemak yang menumpuk dalam tunuh, menghancurkan sel-sel yang rusak, menghancurkan sel-sel abnormal termasuk sel-sel tumor atau sel-sel yang berpotensi menjadi kanker. Proses ini diikuti oleh aktivitas organ Hati(Hepar) yang meningkat 10 kali lebih kuat untuk mengeluarkan zat sisa autolysis dan racun-racun lain(radikal bebas).

4.       Regenerasi sel-sel tubuh, sebagai kelanjutan dari autolysis adalah terbentuknya sel-sel baru untuk menggantikan sel-sel yang rusak, sehingga orang yang berpuasa akan terlihat awet muda dan kulitnya lebih bersih.

5.       Menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler, pada saat puasa tubuh membakar timbunan lemak  yang tersimpan pada pembuluh darah dan tempat lain, lemak yang tersimpan dalam pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menyempit dan dinding pembuluh darah menjadi kaku sehingga kehilangan kemampuan untuk membesar(vasodilatasi) atau menyempit(vasikontriksi), hal ini yang menyebabkan penyakit kardiovaskuler seperti Hipertensi, serangan jantung dan strok.

6.       Meningkatkan daya tahan tubuh, dengan puasa tubuh akan lebih tahan terhadap infeksi bakteri dan virus, berdasarkan penelitian hasil penelitian di Universitas Osaka Jepang pada tahun 1930 membuktikan bahwa pada hari ke-7 puasa terjadi peningkatan jumlah sel leuksit( sel darah yang berfungsi menghancurkan virus atau bakteri). Penelitian yang dilakukan oleh Dr Muhammad Dawahiri di Universitas Kairo membuktikan bahwa daya tahan kulit orang yang berpuasa lebih meningkat.

7.       Mencegah berkembangnya sel-sel kanker. Penelitian di Amerika dengan menyuntikkan sel-sel kanker pada dua kelompok tikus. Tikus yang diberi makan akan mati tetapi tikus yang dipuasakan tetap bertahan hidup karena sel kanker yang disuntikkan tidak aktif.

8.       Meningkatkan kecerdasan dan mencegah penyakit degenerative saraf. Penelitian Dr. Ratey, seorang psikiaters dari Harvard mengungkapkan bahwa pengaturan dan pembatasan asupan kalori akan meningkatkan kinerja otak, selain itu Mark Mattson, Ph.D, seorang kepala laboratorium neuroscience di NIH’s National Institute on Aging membuktikan bahwa puasa secara signifikan bisa melindungi otak dari penyakit de-generatif seperti Alzheimer atau Parkinson                                                 

9.       Meningkatkan kontrol emosi dan kesehatan jiwa, hal ini terjadi karena hormon adrenalin dan vasopressin menurun sehingga tubuh labih tahan terhadap stress emosional dan lebih mampu mengontrol libido. Ilmu kedokteran telah membuktikan bahwa mereka yang sedang marah, baik yang dipendam maupun dinyatakan, sedang "panas hati" oleh sebab apa pun, atau sedang dilanda rasa tidak sabar, akan meningkat kadar hormon katekholamin dalam darahnya. Hormon katekholamin ini akan memacu denyut jantung, menegangkan otot-otot, dan menaikkan tekanan darah. Semua itu, jika dibiarkan berlangsung lama, akan membahayakan kesehatan dan mempercepat proses penuaan. Pada orang yang puasa akan terjadi mekanisme pengontrolan emosi untuk tidak marah karena akan membatalkan puasa  Efek inilah yang sebenarnya lebih besar pengaruhnya terhadap kesehatan dalam pengertian yang positif, karena ia akan menghindarkan seseorang dari efek buruk akibat kadar hormon kelompok katekholamin yang meningkat secara berlebihan ketika orang marah, kesal, panas hati, dan tidak sabar.

Puasa sebenarnya mengandung pesan agar orang menghindari perilaku yang tidak sehat, termasuk perilaku yang didorong oleh emosi. Hanya dengan demikian puasa akan memberi manfaat yang besar terhadap kesehatan sehingga terbukti kebenaran Firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 184 yang berbunyi:
‘’…barangsiapa yang dengan KERELAAN HATI mengerjakan kebajikan, maka itulah yang LEBIH BAIK baginya. Dan ber-puasa adalah lebih baik bagimu, jika kamu MENGETAHUI.’’